TAJEM, seperti yang saya tuliskan di Postingan saya terdahulu memang merupakan event yang bisa menarik wisatawan untuk ikut berpartisipasi disamping warga Jember sendiri. Akan tetapi, akibat yang ditimbulkan oleh event TAJEM ini sangat besar dan cukup terasa bagi warga yang tinggal di sepanjang jalur TAJEM (Tanggul-Jember). Lebih-lebih oleh warga yang tinggal didalam kota.

Banyak sekali ruas-ruas jalan utama yang ditutup sejak siang, hanya untuk mensterilkan jalur yang akan dilalui peserta gerak jalan TAJEM. Semua jalur pinggir kota yang mengarah ke jalur utama kota Jember ditutup dan dialihkan ke jalur lain. Tak pelak, terjadi penumpukkan kendaraan di jalur pinggir kota, karena para pengguna jalan yang akan menuju dalam kota ditutup total.

Kemacetan juga dirasakan oleh para pengguna jalan utama provinsi, terutama jalur dari arah Lumajang menuju kota Jember. Jalur tersebut dialihkan ke Jalur Kencong dan menuju Ambulu. Efek kemacetan yang disebabkan oleh event TAJEM ini, cukup besar karena jalur TAJEM merupakan jalur utama Surabaya-Banyuwangi yang melalui Jember.